Sabtu, 16 November 2013

contoh RPP materi Kimia



Nama  : Ayuk Kanti Lestari
NIM    : 113711008

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Nama Sekolah           : SMA/MA ………………………..
Mata Pelajaran          : KIMIA
Kelas                           : X (Sepuluh)
Semester                     : I (Ganjil)
A.       MATERI POKOK
Perkembangan Model Atom

B.        ALOKASI WAKTU
2 x 45 menit

C.       TUJUAN PEMBELAJARAN
Melalui metode card sort peserta didik dapat:
1.   Menjelaskan perkembangan model atom dengan benar.
2.   Menyebutkan partikel penyusun atom dengan benar.
3.   Menganalisis perkembangan model atom yang satu terhadap model atom yang lain.

D.       KOMPETENSI DASAR
2.1.     Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu, disiplin, jujur, objektif, terbuka, mampu membedakan fakta dan opini, ulet, teliti, bertanggung jawab, kritif, kreatif, inovatif, demokratis, komunikatif) dalam merancang dan melakukan percobaan serta berdiskusi yang diwujudkan dalam sikap sehari-hari.
3.2      Menganalisis perkembangan model atom.
4.2      Mengolah dan menganalisis perkembangan model atom.

E.        INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI
1.   Menjelaskan perkembangan model atom.
2.   Menyebutkan partikel penyusun atom.
3.   Menganalisis perkembangan model atom yang satu tehadap model atom yang lain.

F.        MATERI PEMBELAJARAN
Perkembangan Model Atom













 



I.          Teori Atom Dalton
         Dunia sekitar kita terdiri dari berbagai jenis materi. Materi tersebut dapat mengalami perubahan, misalnya berkarat, membusuk, terbakar, atau berubah warna. Pada umumnya kita tida terlalu hirau dengan keberadaan berbagai jenis materi tersebut serta perubahan-perubahan yang terjadi. Namun demikian, beberapa orang mempunyai rasa ingin tahu yang istimewa. Muncullah beberapa pertanyaan yang menjadi pemikiran mereka. Terbentuk dari apakah sebenarnya materi? Bagaimana perubahan materi bias terjadi? Dalam rangka untuk menjelaskan hakikat dan perubahan materi, para pemikir masa lalu menduga bahwa materi terbentuk dari suatu bahan  dasar.
·         Democritus (460-370 SM) dan beberapa filsuf pada masa itu mengemukakan bahwa materi terbentuk dari partikel yang sudah tak terbagi yang mereka namai atom (Yunani: atomos = tak terbagi).
·         Plato dan Aristoteles berpendapat bahwa tidak ada yang tak terbagi.oleh karena Aristoteles termasuk orang yang sangat berpengaruh pada masa itu, gagasan tentang atom memudar dan tidak mengalami perkembangan selama berabad-abad.
·         Isaac Newton (1642-1727) mengemukakan dukungannya tentang keberadaan atom.
         Selanjutnya pada abad ke-18, para kimiawan mulai melakukan pengukuran massa zat-zat yang terlibat dalam reaksi. Pada tahun 1774, Antoine Laurent Lavoiser (1743-1794), seorang kimiawan asal Perancis, menemukan bahwa dalam reaksi kimia tidak terjadi perubahan massa. Penemuan ini dikenal sebagai Hukum Kekekalan Massa. Kmudian pada tahun 1799, Joseph Louis Proust (1754-1826), juga berasal dari Perancis, menemukan Hukum Perbandingan Tetap yang menyatakan bahwa unsur-unsur bergabung dengan perbandingan tertentu. Berdasarkan berbagai penemuan pada masa itu, John Dalton merumuskan teori atom Dalton dengan potulat-postulatnya adalah sebagai berikut:
a.       Setiap unsur terdiri atas partikel yang sudah tak teragi yang dinamakan atom.
b.      Atom-atom dari suatu unsur adalah identik. Atom-atom dari unsur yang berbeda mempunyai sifat-sifat yang berbeda, termasuk mempunyai massa yang berbeda.
c.       Atom dari suatu unsur tidak dapat diubah menjadi atom unsur lain, tidak dapat dimusnahkan atau diciptakan. Reaksi kimia hanya merupakan penataan ulang atom-atom.
d.      Senyawa terbentuk ketika atom-atom dari dua jenis unsur atau lebih bergabubg dengan perbandingan tertentu.
Pada perkembangan selanjutnya diketahui bahwa beberapa postulat dari teori atom Dalton ternyata kurang tepat, misalnya:
a.       Ternyata atom bukanlah sesuatu yang tak terbagi, melainkan terdiri dari berbagai partikel subatom.
b.      Meski mempunyai sifat-sifat yang sama, atom-atom dari unsure yang sama dapat mempunyai massa yang berbeda. Atom-atom dari unsure yang sama, tetapi mempunyai massa yang berbeda disebut isotop.
c.       Melalui reaksi nuklir, atom dari suatu unsure dapat diubah menjadi atom unsure lain.
d.      Beberapa unsure tidak terdiri atas atom-atom melainkan moleku-molekul.
Hal yang paling penting dari teori atom Dalton yang hingga kini dapat diterima yaitu:
a.       Atom merupakan unit pembangun dari segala macam materi.
b.      Atom merupakan bagian terkecil dari suatu unsure yang masih mempunyai sifat sama dengan unsurnya.
c.       Dalam reaksi kimia, atom tidak dimusnahkan, tidak diciptakan, dan tidak dapat diubah menjadi atom unsure lain. Reaksi kimia hanyalah penataan ulang susunan atom-atom yang terlihat dalam reaksi.
II.                Penemuan Elektron dan Teori Atom Thomson
            Electron ditemukan oleh Joseph John Thomson pada tahun 1900. Penemuan electron berkaitan dengan percobaan-percobaan tentang hantaran listrik melalui tabung hampa. Gas pada tekanan normal bukanlah penghantar listrik. Itulah sebabnya kita tidak terkena sengatan listrik ketika melintas di bawah kabel listrik tegangan tinggi. Namun, pada tahun 1821, Sir Humpry Davy, ahli fisika dari Inggris, menemukan bahwa gas menjadi penghantar yang lebih baik pada tekanan rendah. Sejak saat itu banyak percobaan dilakukan dengan tabung hampa yang disebut tabung pengawanmuatan (discharge tube), terutama percobaan yang dilakukan oleh William Crookes yang menunjukkan bahwa sinar katode merupakan radiasi partikel yang bermuatan listrik negative.
            Hakikat sinar katode menjadi delas setelah percobaan yang dilakukan J.J. Thomson pada tahun 1897. Berdasarkan besarnya simpangan sinar katode dalam medan listrik, Thomson dapat menentukan nisbah muatan terhadap massa (nilai e/m) dari partikel sinar katode sebesar 1.76 x 108 C g-1.
Selanjutnya Thomson menemukan bahwa partikel sinat katode, yang kemudian dianamakan electron, tidak bergantung pada jenis electrode maupun jenis gas dalam tabung. Bedasarkan haltersebu, Thomson menyimpulkan bahwa electron merupakan partikel dasar penyusun atom.
Stelah penemuan electron, maka teori Dalton yang mengatakan bahwa atom adalah partikel yang tak terbagi tidak dapat diterima lagi. Pada tahun 1900, J.J. Thomson mengajukan model atom yang menyerupai roti kismis. Menurut Thomson, atom terdiri atas materi bermuatan positif dan di dalamnya tersebar electron bagaikan kismis dalam roti kismis. Secara keseluruhan, atom bersifat netral. Model atom Thomson dapat diihat pada gambar di bawah ini:


 





Gambar 1.1 Model Atom Thomson

III.             Penemuan Inti Atom da Teori Atom Rutherford
Pada tahun 1910, Ernest Rutherford bersama dua orang assistennya, yaitu Hans Geiger dan Ernest Marsden , melakukan serangkaian percobaan untuk mengetahui lebih banyak tentang susunan atom. Mereka menembaki lempeng emas yang sangat tipis dengan partikel sinar alfa berenergi tinggi. Mereka menemukan bahwa sebagian besar partikel alfa dapat menembus lempeng emas tanpa pembelokan,berarti seolah-olah lempeng emas tersebut tidak ada. Akan tetapi, kemudian mereka menemukan bahwa sebagian kecil dari partikel alfa mengalami pembelokan yang cukup besar, bahkan beberapa di antaranya dipantulkan.
Adanya partikel alfa yang terpantul pada penembakan lempeng emas tipis dengan sinar alfa mengejutkan Rutherford. Partikel alfa yang terpantul pastilah menabrak sesuatu yang sangat padat dalam atom. Fakta ini tidak sesuai dengan model yang dikemukakan oleh J.J. Thomson di mana atom digambarkan bersifat homogeny pada seluruh bagiannya. Pada tahun 1911, Rutherford dapat menjelaskan penghamburan sinar alfa dengan mengajukan gagasan tentang inti atom. Menurut Rutherford sebagian besar dari massa dan muatan positi atom terkonsentrasi pada bagian pusat atom yang selanjutnya disebut atom. Elektron beredar mengelilingi inti pada jarak yang relative sangat jauh. Lintasan elektron disebut kulit atom. Jarak dari inti hingga kulit atom disebut jari-jari atom.


 



Gambar 1.2. Model Atom Rutherford

IV.             Teori Niels Bohr Dan Teori Atom Modern
            Salah satu kelemahan atom Rutherford adalah bahwa teorinya tidak menjelaskan mengapa electron tidak tertarik dan jatuh ke intinya. Menurut hokum fisika klasik, gerakan electron mengitari inti akan disertai pemancaran energy berupa radiasi electromagnet. Jika demikian, maka energy electron akan semakin berkurang sehingga gerakannya akan melambat. Sementara jika gerakan electron merambat maka lintasannya akan berbentuk spiral dan akhirnya ia akan jatuh ke inti atom.
            Pada tahun 1913, berdasarkan analisis spectrum atom, kiranya teori atom Niels Bohr dapat diringkas sebagai berikut:
a.       Electron mengitari inti atom dalam orbit-orbit tertentu yang berbentuk lingkaran, orbit-orbit ini sering disebut sebagai kulit-kulit electron yang dinyatakan dengan notasi K, L, M, N, ……. dan seterusnya, yang secara berurutan sesuai dengan n = 1, 2, 3, 4, ……. dan seterusnya.
b.      Electron dalam tiap orbit mempunyai energy tertentu yang makin tinggi dengan makin besarnya lingkaran orbit atau makin besar harga n.
c.       Selama dalam orbitnya, electron tidak memancarkan energy dan dikatakan dalam keadaan stasioner. Keberadaan electron dalam orbit stasioner ini dipertahankan oleh gaya tarik elektrostatik electron oleh inti atom yang diseimbangkan oleh gaya sentrifugal dari gerak electron.
d.      Electron dapat berpindah dari satu orbit ke orbit yang lain yang mempunyai energy lebih tinggi bila electron tersebut menyerap energy yang besarnya sesuai dengan perbedaan energy antara kedua orbit yang bersangkutan; dan sebaliknya bila electron berpindah ke orbit yang mempunyai energy  lebih rendah akan memancarkan energy radiasi yang teramati sebagai spectrum garis, yang besarnya sesuai dengan perbedaan energy antara kedua orbit yang bersangkutan.
e.       Atom atau molekul dikatakan dalam keadaan tingkat dasar (ground state) apabila electron-elektronnya menempati orbit-orbit sedemikian sehingga memberikan energy total terendah, dan apabila electron-elektron menempati orbit yang memberikan energy lebih tingi daripada energy tingkat dasar dikatakan atom dala keadaan tingkat tereksitasi.
            Model atom Niels Bohr dapat menjelaskan kelemahan dari teori atom Rutherford. Namun, pada perkembangan berikutnya diketahui bahwa gerakan electron menyerupai gelombang. Oleh karena itu, posisinya tidak dapat ditentukan dengan pasti. Jadi, orbit electron membentuk lingkaran dengan jari-jari tertentu tdak diterima.
            Pada tahun 1927, Erwin Schrodinger mengemukakan teori atom yang disebut teori atom mekanika kuantum atau mekanika gelombang. Teori atom mekanika kuantum mempunyai persamaan dengan teori atom Niels Bohr dalam hal tingkat enegi atau kulit-kulit atom, tetapi berbeda dalam hal bentuk lintasan atau orbit. Dalam teori atom mekanika kuantum, posisi electron adalah tidak pasti. Hal yang dapat ditemukan mengenai keberadaan electron di dalam atom adalah daerah dengan peluang terbesar untuk menemukan electron yang disebut orbital.

G.    METODE PEMBELAJARAN
Metode:
1.      Apersepsi
2.      Card Sort

H.    MEDIA PEMBELAJARAN
1.      Power Point (materi + gambar)
2.      Kertas Kartu untuk Card Sort.

I.       SUMBER BELAJAR
1.      Michael Purba, Kimia Untuk SMA Kelas X, Jakarta: Penerbit Erlangga, 2006.
2.      Literatur lain yang berhubungan dengan materi perkembangan model atom.

J.      LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
No.
Kegiatan
Waktu
1.
Pendahuluan
a.       Membuka kegiatan pembelajaran dengan salam dan berdo’a bersama dipimpin oleh ketua kelas dengan penuh khidmat;
b.      Memulai kegiatan pembelajaran dengan membaca asmaul husna dengan lancar dan benar;
c.       Memperlihatkan kesiapan diri dengan mengisi lembar kehadiran dan memeriksa kerapihan pakaian, posisi, dan tempat duduk disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran;
d.      Mengajukan pertanyaan secara komunikatif berkaitan dengan materi perkembangan model atom;
e.       Menyampaikan kompetensi dasar dan tujuan yang akan dicapai;
f.       Menyampaikan tahapan kegiatan yang meliputi kegiatan mengamati, menyimak, menanya, berdiskusi, mengkomunikasikan dengan menyampiakan, menanggapi, dan membuat kesimpulan hasil diskusi;
10 menit
2.
Kegiatan Inti
a.       Mengamati gambar tentang ciptaan Allah SWT melalui tayangan media teknologi komputer. (Mengamati)
b.      Memberikan pertanyaan pendahuluan mengenai terbentuk dari apakah satu materi kemudian guru menunjuk siswa untuk menyampaikan pendapatnya. (Menanya)
c.       Guru menjelaskan mengenai materi atom dan perkembangan atom secara sekilas. (Mengamati)
d.      Menyiapkan kartu yang berisi materi perkembangan model atom yang terdiri atas kartu berisi materi sub pokok dan materi penjelasannya dan dikocok secara homogen. (Mengamati)
e.       Menjelaskan tata cara permainannya dan waktu yang dibutuhkan. (Mengamati)
f.       Membagikan kartu yang telah disiapkan kepada masing-masing peserta didik. (Mengamati)
g.      Menginstruksikan agar peserta didik mencari teman yang mendapat kartu yang berisi materi yang sesuai dengan materi yang didapatnya. (Eksplorasi)
h.      Setelah peserta didik menemukan kelompoknya, siswa diberi kesempatan menyusun kartu yang diperoleh menjadi sebuah materi dengan teman sekelompoknya dengan batasan waktu 10 menit. (Eksplorasi)
i.        Secara berekelompok, masing-masing peserta didik menyampaikan   hasil kelompoknya di depan kelas. (Asosiasi)
j.        Menanggapi hasil presentasi (melengkapi, mengkonfirmasi, menyanggah). (Mengkomunikasikan)
k.      Melakukan konfirmasi dan penguatan terhadap presentasi yang telah disampaikan oleh peserta didik. (Mengkomunikasikan)
70 menit
3.
Penutup
a.       Melaksanakan penilaian dan refleksi dengan mengajukan pertanyaan atau tanggapan peserta didik dari kegiatan yang telah dilaksanakan sebagai bahan masukan untuk perbaikan dalam kegiatan pembelajaran selanjutnya;
b.      Memberikan tugas resume individu.
c.       Menyampaikan rencana kegiatan pembelajaran pada pertemuan berikutnya;
d.      Menutup kegiatan pembelajaran dengan bacaan hamdalah bersama dilanjutkan dengan salam.
10 menit

K.    PENILAIAN HASIL PEMBELAJARAN
Penilaian terhadap proses dan hasil pembelajaran dilakukan oleh guru untuk mengukur tingkat pencapaian kompetensi siswa. Hasil penilaian digunakan sebagai bahan penyusunan laporan kemajuan hasil belajar dan memperbaiki proses pembelajaran.

Tugas
·         Mempresentasikan secara berkelompok tentang perkembangan model atom..
Observasi
·         Mengamati pelaksanaan diskusi dalam kelompok dengan menggunakan lembar observasi terkait dengan:
-          Menjelaskan perkembangan model atom dan partikel penyusunnya.
-          Sikap yang ditunjukkan peserta didik terkait tanggungjawabnya terhadap  pelaksanaan jalannya diskusi dan kerja kelompok.
No.
Nama Siswa
Aspek yang diamati
Keterangan
1
2
3
4
5

















































Aspek yang dinilai:
1.      Keaktifan
2.      Kerjasama
3.      Kemampuan berpendapat
4.      Kemampuan dalam menyampaikan dan menggapi pertanyaan
5.      Kemampuan mengolah kata
Skor Penilaian:
Nilai =  x 100
Kriteria nilai:
Baik Sekali      : 80 – 100
Baik                 : 70 – 79
Cukup             : 60 – 69
Kurang                        : < 60
Portofolio
·         Membuat resume tentang perkembangan model atom.
Tes
·         Tes  dalam bentu tertulis mengenai analisis perkembangan model atom atara yang satu dengan yang lainnya.

Guru melakukan penilaian terhadap peserta didik dalam kegiatan memberikan pertanyaan pendahuluan mengenai terbentuk dari apakah satu materi.
No.
Nama
Aspek
Nilai*
Penguasaan materi
Penguasaan nilai-nilai
Keaktifan
Kesantunan




























Keterangan:
*4 = sangat baik                       2 = cukup
 3 = baik                                  1 = kurang baik
Rentang skor   = Skor Maksimal – Skor Minimal
                        = 16 – 4
                        = 12 /4
                        = 3
MK      = 14-16
MB      = 11-13
MT      = 7-10
BT       = 4-6
Keterangan:
BT       : Belum Terlihat (apabila peserta didik belum memperlihatkan tanda-tanda awal perilaku yang dinyatakan dalam indikator).
MT      : Mulai Terlihat (apabila peserta didik sudah mulai memperlihatkan adanya tanda-tanda awal perilaku yang dinyatakan dalam indikator tetapi belum konsisten).
MB      : Mulai Berkembang (apabila peserta didik sudah memperlihatkan berbagai tanda perilaku yang dinyatakan dalam indikator dan mulai konsisten).
MK      : Membudaya (apabila peserta didik terus menerus memperlihatkan adanya t perilaku yang dinyatakan dalam indikator secara konsisten).
Guru dapat mengembangkan soal berikut rubrik dan penskorannya sesuai dengan kebutuhan peserta didik.



Semarang, 14 November 2013
Mengetahui,
Kepala SMA/MA......................                                  Guru Mata pelajaran Kimia



..................................................                                  Ayuk Kanti Lestari                
NIP. .........................................                                  NIP. .....................