Nama :
Ayuk Kanti Lestari
NIM :
113711008
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Nama Sekolah :
SMA/MA ………………………..
Mata Pelajaran :
KIMIA
Kelas :
X (Sepuluh)
Semester :
I (Ganjil)
A.
MATERI POKOK
Perkembangan Model Atom
B.
ALOKASI WAKTU
2 x 45 menit
C.
TUJUAN PEMBELAJARAN
Melalui metode card sort peserta
didik dapat:
1.
Menjelaskan
perkembangan model atom dengan benar.
2.
Menyebutkan
partikel penyusun atom dengan benar.
3.
Menganalisis
perkembangan model atom yang satu terhadap model atom yang lain.
D.
KOMPETENSI DASAR
2.1. Menunjukkan perilaku
ilmiah (memiliki rasa ingin tahu, disiplin, jujur, objektif, terbuka, mampu
membedakan fakta dan opini, ulet, teliti, bertanggung jawab, kritif, kreatif,
inovatif, demokratis, komunikatif) dalam merancang dan melakukan percobaan serta
berdiskusi yang diwujudkan dalam sikap sehari-hari.
3.2 Menganalisis
perkembangan model atom.
4.2 Mengolah dan menganalisis perkembangan
model atom.
E.
INDIKATOR PENCAPAIAN
KOMPETENSI
1.
Menjelaskan
perkembangan model atom.
2.
Menyebutkan
partikel penyusun atom.
3.
Menganalisis
perkembangan model atom yang satu tehadap model atom yang lain.
F.
MATERI PEMBELAJARAN
Perkembangan Model Atom
I.
Teori Atom Dalton
Dunia sekitar kita terdiri dari berbagai jenis materi. Materi
tersebut dapat mengalami perubahan, misalnya berkarat, membusuk, terbakar, atau
berubah warna. Pada umumnya kita tida terlalu hirau dengan keberadaan berbagai
jenis materi tersebut serta perubahan-perubahan yang terjadi. Namun demikian,
beberapa orang mempunyai rasa ingin tahu yang istimewa. Muncullah beberapa
pertanyaan yang menjadi pemikiran mereka. Terbentuk dari apakah sebenarnya
materi? Bagaimana perubahan materi bias terjadi? Dalam rangka untuk menjelaskan
hakikat dan perubahan materi, para pemikir masa lalu menduga bahwa materi
terbentuk dari suatu bahan dasar.
·
Democritus (460-370 SM) dan beberapa filsuf pada masa itu mengemukakan bahwa
materi terbentuk dari partikel yang sudah tak terbagi yang mereka namai atom
(Yunani: atomos = tak terbagi).
·
Plato dan Aristoteles berpendapat bahwa tidak ada yang tak
terbagi.oleh karena Aristoteles termasuk orang yang sangat berpengaruh pada
masa itu, gagasan tentang atom memudar dan tidak mengalami perkembangan selama
berabad-abad.
·
Isaac Newton (1642-1727) mengemukakan dukungannya tentang
keberadaan atom.
Selanjutnya pada abad ke-18, para kimiawan mulai melakukan
pengukuran massa zat-zat yang terlibat dalam reaksi. Pada tahun 1774, Antoine
Laurent Lavoiser (1743-1794), seorang kimiawan asal Perancis, menemukan bahwa
dalam reaksi kimia tidak terjadi perubahan massa. Penemuan ini dikenal sebagai
Hukum Kekekalan Massa. Kmudian pada tahun 1799, Joseph Louis Proust
(1754-1826), juga berasal dari Perancis, menemukan Hukum Perbandingan Tetap
yang menyatakan bahwa unsur-unsur bergabung dengan perbandingan tertentu.
Berdasarkan berbagai penemuan pada masa itu, John Dalton merumuskan teori atom
Dalton dengan potulat-postulatnya adalah sebagai berikut:
a.
Setiap
unsur terdiri atas partikel yang sudah tak teragi yang dinamakan atom.
b.
Atom-atom dari suatu unsur adalah identik.
Atom-atom dari unsur yang berbeda mempunyai sifat-sifat yang berbeda, termasuk
mempunyai massa yang berbeda.
c.
Atom dari suatu unsur tidak dapat diubah menjadi
atom unsur lain, tidak dapat dimusnahkan atau diciptakan. Reaksi kimia hanya merupakan
penataan ulang atom-atom.
d.
Senyawa terbentuk ketika atom-atom dari dua jenis unsur
atau lebih bergabubg dengan perbandingan tertentu.
Pada perkembangan selanjutnya diketahui bahwa beberapa postulat
dari teori atom Dalton ternyata kurang tepat, misalnya:
a.
Ternyata
atom bukanlah sesuatu yang tak terbagi, melainkan terdiri dari berbagai
partikel subatom.
b.
Meski
mempunyai sifat-sifat yang sama, atom-atom dari unsure yang sama dapat
mempunyai massa yang berbeda. Atom-atom dari unsure yang sama, tetapi mempunyai
massa yang berbeda disebut isotop.
c.
Melalui
reaksi nuklir, atom dari suatu unsure dapat diubah menjadi atom unsure lain.
d.
Beberapa
unsure tidak terdiri atas atom-atom melainkan moleku-molekul.
Hal yang paling penting dari teori atom Dalton yang hingga kini
dapat diterima yaitu:
a.
Atom
merupakan unit pembangun dari segala macam materi.
b.
Atom
merupakan bagian terkecil dari suatu unsure yang masih mempunyai sifat sama
dengan unsurnya.
c.
Dalam
reaksi kimia, atom tidak dimusnahkan, tidak diciptakan, dan tidak dapat diubah
menjadi atom unsure lain. Reaksi kimia hanyalah penataan ulang susunan
atom-atom yang terlihat dalam reaksi.
II.
Penemuan Elektron dan Teori Atom Thomson
Electron ditemukan
oleh Joseph John Thomson pada tahun 1900. Penemuan electron berkaitan dengan
percobaan-percobaan tentang hantaran listrik melalui tabung hampa. Gas pada
tekanan normal bukanlah penghantar listrik. Itulah sebabnya kita tidak terkena
sengatan listrik ketika melintas di bawah kabel listrik tegangan tinggi. Namun,
pada tahun 1821, Sir Humpry Davy, ahli fisika dari Inggris, menemukan bahwa gas
menjadi penghantar yang lebih baik pada tekanan rendah. Sejak saat itu banyak
percobaan dilakukan dengan tabung hampa yang disebut tabung pengawanmuatan (discharge
tube), terutama percobaan yang dilakukan oleh William Crookes yang
menunjukkan bahwa sinar katode merupakan radiasi partikel yang bermuatan
listrik negative.
Hakikat sinar
katode menjadi delas setelah percobaan yang dilakukan J.J. Thomson pada tahun
1897. Berdasarkan besarnya simpangan sinar katode dalam medan listrik, Thomson
dapat menentukan nisbah muatan terhadap massa (nilai e/m) dari partikel
sinar katode sebesar 1.76 x 108 C g-1.
Selanjutnya Thomson menemukan bahwa partikel sinat katode, yang
kemudian dianamakan electron, tidak bergantung pada jenis electrode maupun
jenis gas dalam tabung. Bedasarkan haltersebu, Thomson menyimpulkan bahwa
electron merupakan partikel dasar penyusun atom.
Stelah penemuan electron, maka teori Dalton yang mengatakan bahwa
atom adalah partikel yang tak terbagi tidak dapat diterima lagi. Pada tahun
1900, J.J. Thomson mengajukan model atom yang menyerupai roti kismis. Menurut
Thomson, atom terdiri atas materi bermuatan positif dan di dalamnya tersebar
electron bagaikan kismis dalam roti kismis. Secara keseluruhan, atom bersifat
netral. Model atom Thomson dapat diihat pada gambar di bawah ini:
Gambar 1.1 Model Atom Thomson
III.
Penemuan Inti Atom da Teori Atom Rutherford
Pada tahun 1910, Ernest Rutherford bersama dua orang assistennya,
yaitu Hans Geiger dan Ernest Marsden , melakukan serangkaian percobaan untuk
mengetahui lebih banyak tentang susunan atom. Mereka menembaki lempeng emas
yang sangat tipis dengan partikel sinar alfa berenergi tinggi. Mereka menemukan
bahwa sebagian besar partikel alfa dapat menembus lempeng emas tanpa
pembelokan,berarti seolah-olah lempeng emas tersebut tidak ada. Akan tetapi,
kemudian mereka menemukan bahwa sebagian kecil dari partikel alfa mengalami
pembelokan yang cukup besar, bahkan beberapa di antaranya dipantulkan.
Adanya partikel alfa yang terpantul pada penembakan lempeng emas
tipis dengan sinar alfa mengejutkan Rutherford. Partikel alfa yang terpantul
pastilah menabrak sesuatu yang sangat padat dalam atom. Fakta ini tidak sesuai
dengan model yang dikemukakan oleh J.J. Thomson di mana atom digambarkan
bersifat homogeny pada seluruh bagiannya. Pada tahun 1911, Rutherford dapat
menjelaskan penghamburan sinar alfa dengan mengajukan gagasan tentang inti
atom. Menurut Rutherford sebagian besar dari massa dan muatan positi atom
terkonsentrasi pada bagian pusat atom yang selanjutnya disebut atom. Elektron
beredar mengelilingi inti pada jarak yang relative sangat jauh. Lintasan
elektron disebut kulit atom. Jarak dari inti hingga kulit atom disebut
jari-jari atom.
Gambar 1.2. Model Atom Rutherford
IV.
Teori Niels Bohr Dan Teori Atom Modern
Salah satu
kelemahan atom Rutherford adalah bahwa teorinya tidak menjelaskan mengapa
electron tidak tertarik dan jatuh ke intinya. Menurut hokum fisika klasik,
gerakan electron mengitari inti akan disertai pemancaran energy berupa radiasi
electromagnet. Jika demikian, maka energy electron akan semakin berkurang
sehingga gerakannya akan melambat. Sementara jika gerakan electron merambat
maka lintasannya akan berbentuk spiral dan akhirnya ia akan jatuh ke inti atom.
Pada tahun 1913,
berdasarkan analisis spectrum atom, kiranya teori atom Niels Bohr dapat
diringkas sebagai berikut:
a.
Electron
mengitari inti atom dalam orbit-orbit tertentu yang berbentuk lingkaran,
orbit-orbit ini sering disebut sebagai kulit-kulit electron yang dinyatakan
dengan notasi K, L, M, N, ……. dan seterusnya, yang secara berurutan sesuai
dengan n = 1, 2, 3, 4, ……. dan seterusnya.
b.
Electron
dalam tiap orbit mempunyai energy tertentu yang makin tinggi dengan makin
besarnya lingkaran orbit atau makin besar harga n.
c.
Selama
dalam orbitnya, electron tidak memancarkan energy dan dikatakan dalam keadaan
stasioner. Keberadaan electron dalam orbit stasioner ini dipertahankan oleh
gaya tarik elektrostatik electron oleh inti atom yang diseimbangkan oleh gaya
sentrifugal dari gerak electron.
d.
Electron
dapat berpindah dari satu orbit ke orbit yang lain yang mempunyai energy lebih
tinggi bila electron tersebut menyerap energy yang besarnya sesuai dengan perbedaan
energy antara kedua orbit yang bersangkutan; dan sebaliknya bila electron
berpindah ke orbit yang mempunyai energy
lebih rendah akan memancarkan energy radiasi yang teramati sebagai
spectrum garis, yang besarnya sesuai dengan perbedaan energy antara kedua orbit
yang bersangkutan.
e.
Atom
atau molekul dikatakan dalam keadaan tingkat dasar (ground state)
apabila electron-elektronnya menempati orbit-orbit sedemikian sehingga
memberikan energy total terendah, dan apabila electron-elektron menempati orbit
yang memberikan energy lebih tingi daripada energy tingkat dasar dikatakan atom
dala keadaan tingkat tereksitasi.
Model atom Niels
Bohr dapat menjelaskan kelemahan dari teori atom Rutherford. Namun, pada
perkembangan berikutnya diketahui bahwa gerakan electron menyerupai gelombang.
Oleh karena itu, posisinya tidak dapat ditentukan dengan pasti. Jadi, orbit
electron membentuk lingkaran dengan jari-jari tertentu tdak diterima.
Pada tahun 1927,
Erwin Schrodinger mengemukakan teori atom yang disebut teori atom mekanika
kuantum atau mekanika gelombang. Teori atom mekanika kuantum mempunyai
persamaan dengan teori atom Niels Bohr dalam hal tingkat enegi atau kulit-kulit
atom, tetapi berbeda dalam hal bentuk lintasan atau orbit. Dalam teori atom
mekanika kuantum, posisi electron adalah tidak pasti. Hal yang dapat ditemukan
mengenai keberadaan electron di dalam atom adalah daerah dengan peluang
terbesar untuk menemukan electron yang disebut orbital.
G.
METODE PEMBELAJARAN
Metode:
1.
Apersepsi
2.
Card Sort
H.
MEDIA PEMBELAJARAN
1.
Power Point (materi + gambar)
2.
Kertas Kartu untuk Card Sort.
I. SUMBER BELAJAR
1. Michael Purba, Kimia Untuk SMA Kelas X, Jakarta: Penerbit Erlangga, 2006.
2. Literatur lain yang berhubungan dengan materi perkembangan model atom.
J. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
No.
|
Kegiatan
|
Waktu
|
1.
|
Pendahuluan
a. Membuka kegiatan pembelajaran dengan salam dan berdo’a bersama dipimpin
oleh ketua kelas dengan penuh khidmat;
b. Memulai kegiatan pembelajaran dengan membaca asmaul husna
dengan lancar dan benar;
c. Memperlihatkan kesiapan diri dengan mengisi lembar kehadiran dan memeriksa
kerapihan pakaian, posisi, dan tempat duduk disesuaikan dengan kegiatan
pembelajaran;
d. Mengajukan pertanyaan secara komunikatif berkaitan dengan materi
perkembangan model atom;
e. Menyampaikan kompetensi dasar dan tujuan yang akan dicapai;
f. Menyampaikan tahapan kegiatan yang meliputi kegiatan mengamati, menyimak,
menanya, berdiskusi, mengkomunikasikan dengan menyampiakan, menanggapi, dan
membuat kesimpulan hasil diskusi;
|
10 menit
|
2.
|
Kegiatan Inti
a. Mengamati gambar tentang ciptaan Allah SWT melalui tayangan media teknologi
komputer. (Mengamati)
b. Memberikan pertanyaan pendahuluan mengenai terbentuk dari apakah satu
materi kemudian guru menunjuk siswa untuk menyampaikan pendapatnya. (Menanya)
c. Guru menjelaskan mengenai materi atom dan perkembangan atom secara
sekilas. (Mengamati)
d. Menyiapkan kartu yang berisi materi perkembangan model atom yang terdiri
atas kartu berisi materi sub pokok dan materi penjelasannya dan dikocok
secara homogen. (Mengamati)
e. Menjelaskan tata cara permainannya dan waktu yang dibutuhkan. (Mengamati)
f. Membagikan kartu yang telah disiapkan kepada masing-masing peserta didik. (Mengamati)
g. Menginstruksikan agar peserta didik mencari teman yang mendapat kartu
yang berisi materi yang sesuai dengan materi yang didapatnya. (Eksplorasi)
h. Setelah peserta didik menemukan kelompoknya, siswa diberi kesempatan menyusun
kartu yang diperoleh menjadi sebuah materi dengan teman sekelompoknya dengan
batasan waktu 10 menit. (Eksplorasi)
i.
Secara berekelompok, masing-masing peserta
didik menyampaikan hasil kelompoknya
di depan kelas. (Asosiasi)
j.
Menanggapi hasil presentasi (melengkapi,
mengkonfirmasi, menyanggah). (Mengkomunikasikan)
k. Melakukan konfirmasi dan penguatan terhadap presentasi yang telah
disampaikan oleh peserta didik. (Mengkomunikasikan)
|
70 menit
|
3.
|
Penutup
a. Melaksanakan penilaian dan refleksi dengan mengajukan pertanyaan atau
tanggapan peserta didik dari kegiatan yang telah dilaksanakan sebagai bahan
masukan untuk perbaikan dalam kegiatan pembelajaran selanjutnya;
b. Memberikan tugas resume individu.
c. Menyampaikan rencana kegiatan pembelajaran pada pertemuan berikutnya;
d. Menutup kegiatan pembelajaran dengan bacaan hamdalah bersama dilanjutkan
dengan salam.
|
10 menit
|
K. PENILAIAN HASIL PEMBELAJARAN
Penilaian terhadap proses dan hasil
pembelajaran dilakukan oleh guru untuk mengukur tingkat pencapaian kompetensi
siswa. Hasil penilaian digunakan sebagai bahan penyusunan laporan kemajuan
hasil belajar dan memperbaiki proses pembelajaran.
Tugas
·
Mempresentasikan secara berkelompok tentang
perkembangan model atom..
Observasi
·
Mengamati pelaksanaan diskusi dalam kelompok
dengan menggunakan lembar observasi terkait dengan:
-
Menjelaskan perkembangan model atom dan
partikel penyusunnya.
-
Sikap yang ditunjukkan peserta didik terkait
tanggungjawabnya terhadap pelaksanaan
jalannya diskusi dan kerja kelompok.
No.
|
Nama Siswa
|
Aspek yang diamati
|
Keterangan
|
||||
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
|||
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Aspek yang dinilai:
1. Keaktifan
2. Kerjasama
3. Kemampuan berpendapat
4. Kemampuan dalam menyampaikan dan menggapi pertanyaan
5. Kemampuan mengolah kata
Skor Penilaian:
Nilai = x 100
Kriteria nilai:
Baik Sekali : 80 – 100
Baik : 70 – 79
Cukup : 60 – 69
Kurang : < 60
Portofolio
·
Membuat resume tentang perkembangan model atom.
Tes
·
Tes dalam bentu tertulis mengenai analisis
perkembangan model atom atara yang satu dengan yang lainnya.
Guru melakukan penilaian
terhadap peserta didik dalam kegiatan memberikan pertanyaan pendahuluan mengenai terbentuk dari
apakah satu materi.
No.
|
Nama
|
Aspek
|
Nilai*
|
|||
Penguasaan materi
|
Penguasaan nilai-nilai
|
Keaktifan
|
Kesantunan
|
|||
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Keterangan:
*4 = sangat baik 2 = cukup
3 = baik 1
= kurang baik
Rentang skor = Skor Maksimal – Skor Minimal
= 16 – 4
= 12 /4
= 3
MK = 14-16
MB = 11-13
MT = 7-10
BT = 4-6
Keterangan:
BT : Belum Terlihat (apabila peserta didik belum memperlihatkan
tanda-tanda awal perilaku yang dinyatakan dalam indikator).
MT : Mulai Terlihat (apabila peserta didik sudah mulai
memperlihatkan adanya tanda-tanda awal perilaku yang dinyatakan dalam indikator
tetapi belum konsisten).
MB : Mulai Berkembang (apabila peserta didik sudah memperlihatkan
berbagai tanda perilaku yang dinyatakan dalam indikator dan mulai konsisten).
MK : Membudaya (apabila peserta didik terus menerus memperlihatkan
adanya t perilaku yang dinyatakan dalam indikator secara konsisten).
Guru dapat mengembangkan
soal berikut rubrik dan penskorannya sesuai dengan kebutuhan peserta didik.
Semarang, 14 November 2013
Mengetahui,
Kepala
SMA/MA...................... Guru
Mata pelajaran Kimia
.................................................. Ayuk Kanti Lestari
NIP. ......................................... NIP.
.....................